Gunung Guntur adalah sebuah gunung yang terdapat di
wilayah barat Garut, Jawa Barat, dengan ketinggian 2.249 meter
dpl. Gunung Guntur merupakan salah satu gunung berapi paling aktif pada dekade
1800-an. Tapi sejak itu aktivitasnya kembali menurun. Erupsi Gunung Guntur pada
umumnya disertai dengan lelehan lava, lapili dan objek material lainnya.
Gunung Guntur tidak berdiri sendiri sebagai kerucut
tunggal, yang mana di bagian puncaknya dicirikan dengan adanya kerucut-kerucut
tua bekas titik erupsi yang merupakan satu kelompok besar Gunung Guntur. Dari
kelompok besar Gunung Guntur ini nampak dua buah kaldera, yaitu Kaldera
Pangkalan di sebelah barat dan Kaldera Gandapura di sebelah timur. Dengan
terbentuknya kedua kaldera itu maka terbentuk pula rekahan-rekahan yang
memanjang dimana kemudian muncul kerucut-kerucut gunungapi, diantaranya Gunung
Gajah, Gunung Gandapura, Gunung Agung, Gunung Picung dan Gunung
Batususun.
Deretan gunungapi yang lebih muda adalah Gunung
Masigit, Gunung Sangiang Buruan, Gunung Parupuyan Gunung Kabuyutan dan Gunung
Guntur yang merupakan gunungapi termuda dan paling aktif sampai sekarang.
Gunung Putri yang terletak agak jauh diselatannya mungkin merupakan salah satu
kerucut parasit dari kelompok Gunung Guntur ini.
dataran tinggi Leles, sedangkan di sebelah timur
dan selatan berbatasan dengan dataran tinggi Garut dan di sebelah baratnya
berbatasan dengan Gunung Kunci, Sanggar, Rakutak dan Kawah Kamojang. Morfologi
komplek Gunung Guntur mempunyai kemiringan yang sangat bervariasi antara 20
sampai 75 derajad. Kemiringan landai umumnya terdapat di daerah pemukiman,
seperti Kota Garut, Kadung Ora, Leles, Tarogong dan Cipanas.
Sedang kemiringan yang terjal terdapat di sekitar
puncak Gunung Guntur. Tubuh Gunung Guntur dibangun oleh hasil erupsi eksplosif
dan efusif. Hasil erupsi Gunung Guntur sebagian besar berupa aliran lava
bongkah masih segar dan saling menindih. Lava yang termuda (hasil erupsi tahun
1840) mengalir dari Kawah Gunung Guntur ke arah tenggara dan selatan dan
berakhir di daerah Cipanas (sekitar 300 meter sebelah utara lokasi wisata
pemandian Cipanas), dimana ujungnya membentuk morfologi tapal kuda.
Aliran Piroklastika tersebar di sebelah tenggara
Kawah Gunung Guntur dan sebagian tertutupi oleh aliran-aliran lava Guntur yang
lebih muda. Aliran piroklastika Guntur ada 3 (tiga) jenis, pertama adalah yang
tersusun atas blok-blok lava dengan matruk pasir kasar coklat kekuningan,
singkapan endapan ini bisa dijumpai di sekitar Kampung Pesantren. Jenis Kedua
tersusun atas blok-blok lava dan bom vulkanik dengan matrik pasir kasar dan
bersifat kurang padu.
Sedangkan yang termuda tersusun atas fragmen lava
basaltis dan andesitis serta bom vulkanik dengan struktur kerak roti berwarna
abu kehitaman. Aliran piroklastika ini memperlihatkan pola sebaran berbentuk
kipas dari Puncak Guntur ke arah tenggara. Endapan Jatuhan Piroklastika
sebagian besar terkonsentrasi di sekitar puncak Gunung Guntur dan menyebar ke
arah utara dan tenggara. Endapan tersusun atas Skoria dan litik basaltis
berwarna hitam, berukuran halus sampai kasar, berlapis baik dengan ketebalan
berkisar antara 4-34 cm.
dari barat laut. Di Cipanas banyak terdapat kolam air
panas. Sekitar 3 km dari Cipanas melintasi jalan yang mendaki ke arah puncak
Gn.Guntur terdapat air terjun Citiis.
Dari lokasi air terjun ini pendaki dapat
melanjutkan pendakian ke puncak gunung Guntur selama sekitar 4 jam. Sebaiknya
pendakian dilakukan sekitar pukul 5 pagi, tujuannya agar dapat menikmati
pemandangan yang sangat indah selama berada di puncak gunung.
Gunung guntur tidak seperti gunung –gunung di
daerah tropis lainnya. Gunung ini justru terlihat tandus dan gersang. Jalurnya
pun di dominasi oleh savanna dan batuan kerikil kecil sisa letusan.jarang kita
menjumpai pohon besar sepanjang lintasan pendakian yang bisa kita gunakan untuk
berteduh. Terutama pada lintasan sesudah melewati curug citiis. Medan yang
tandus dan gersang membuat gunung guntur lebih dikenal karena cuacanya yang
liar. Tekanan angin dan suhu udara yang panas.
Untuk mendaki gunung guntur, kita bisa melalui
jalur curug citiis, yang berada di kampung citiis, kecamatan Tarogong kaler,
Kabupaten Garut. Jalur pendakian ini merupakan jalur terpendek dan termudah
yang ditemukan oleh Frans Junghun. Jalur ini selain melewati air terjun atau
curug citiis, anda juga akan melalui lokasi penambangan pasir citiis yang
beroperasi sejak tahun 1960 an.
Untuk menuju kampung citiis, anda yang dari Jakarta
bisa menumpang bus jurusan garut. Ada dua alternatif disini, anda bisa
menumpang bus Jakarta – garut yang melewati tol cipularang, turun di terminal
garut, lalu naik angkot jurusan cipanas, turun di gerbang kampung citiis,
dengan waktu tempuh yang lebih singkat. Atau bisa juga naik bus jurusan garut
via puncak, dan langsung turun di gerbang desa citiis. Tapi dengan waktu tempuh
yang lumayan lebih panjang.
Dari gerbang desa citiis, anda bisa melanjutkan
perjalanan menuju kampung citiis dengan menumpang ojek, atau bisa juga dengan
berjalan kaki. Jaraknya tidak terlalu jauh, hanya sekitar 15 menit dengan
menggunakan ojek. Tarifnya sekitar 10rb-an. Biasanya tukang ojek disana sudah
biasa mengantar pendaki yang ingin mendaki gunung guntur. Ia akan mengantarkan
kita ke rumah kepala desa terlebih dahulu untuk melakukan perizinan.
Setelah selesai mengurus perizinan kita melanjutkan
perjalanan menuju lokasi penggalian pasir. Di sekitar lokasi penggalian pasir
ini, terdapat jalan agak lebar yang biasa digunakan truk truk pasir untuk
keluar masuk. Sebagian bercabang, jadi sebaiknya anda banyak bertanya pada
penambang – penambang pasir arah yang menuju ke jalur pendakian.
Sekitar 30
menit dari kampung citiis, anda akan menemui pipa saluran air di aliran sungai
kecil disisi kanan anda. Pipa itu bisa anda jadikan patokan jalur pendakian
anda. Ikuti alur pipa tersebut, melewati hutan yang rindang dan ladang – ladang
penduduk sampai anda menjumpai curug citiis. Atau pos satu
Suasana disekitar curug citiis begitu sejuk. Anda
bisa mendirikan tenda dikawasan tersebut. Selain itu juga terdapat sebuah
shelter kecil yang bisa anda gunakan untuk beristirahat. Anda bisa menambah
persediaan air ditempat ini, karena setelah ini, anda akan kesulitan menemukan
mata air di sepanjang jalur pendakian hingga ke pos 3.
Sekitar 15 menit perjalan kita akan sampai di pos
2,
Selepas pos
2 curug citiis, anda harus naik kearah padang savanna, bukan lagi jalur hutan
seperti sebelumnya. Jadi aliran sungai haruslah berada di sisi kanan jalur
pendakian anda. Disinilah tantangan dimulai, tanjakan terjal dan berbatu
merupakan jalur yang akan anda lewati selepas kawasan air terjun.
Saya sarankan
agar anda menggunakan baju atau kaus berlengan panjang. Selain untuk melindungi
dari sengatan sinar matahari, juga untuk melindungi kulit dari sayatan semak
dan ilalang yang tumbuh disepanjang jalur pendakian. Kira – kira satu jam
selepas air terjun citiis, anda akan menjumpai sebuah area yang cukup “teduh”
dan Anda bisa beristirahat disini atau melanjutkan perjalanan. Mata air terakhirpun bisa kita
jumpai di pos 3 ini, jadi sebaiknya
kalian membawa 2 galon air dari pos ini. Dari pos ini jalur yang lebih berat
telah menanti. Tampak di kejauhan warna warni dari jaket para pendaki di
kejauhan, mereka tampak kecil merayap di tengah padang savanna yang kecoklatan. Di awal perjalanan ini juga kita akan
banyak menemui pohon pohon kering mati tanpa dedaunan hijau persis seperti di
Gunung Papandayan walaupun tidak sebanyak disana. Mungkin karena ini gunung
berapi dan benar benar panas.
Tidak jauh berbeda dengan kondisi sebelumnya, medan
yang akan anda lalui didominasi tumbuhan jenis ilalang dan semak dan pepohonan
yang kering merangas tanpa daun. Tampak pula pepohonan yang batangnya hitam
seperti habis terbakar. Dikanan kiri jalur anda akan melihat bekas aliran lava
yang telah membeku. Medan pendakian semakin lama semakin menanjak dengan
kemiringan berkisar antara 45 – 75 derajat. Jika anda mendaki di siang hari
dengan teriknya sinar matahari, anda akan merasakan betapa panasnya berjalan di
punggungan gunung Guntur ini.
Semakin mendekati puncak pertama, jalur yang akan
anda lalui semakin terjal dan gersang. Medan yang kita lalui pun didominasi
campuran antara tanah, pasir dan kerikil, sehingga jika kita tidak pintar –
pintar memilih jalan anda akan mudah terperosok ke bawah karena jalur yang
licin. kondisi jalur yang licin dan curam, serta minim
pegangan untuk menahan tubuh agar tak terperosok kebawah.
Mendekati puncak pertama, anda akan melalui sebuah
pohon cemara yang cukup besar. Pohon ini sebenarnya sudah terlihat dari bawah,
karena tidak ada lagi sesuatu yang menghalangi pandangan kita ke atas. Setelah
melewati pohon ini, kira –kira 15 menit kemudian, anda akan menemui sebuah batu
besar. Lalu 15 menit dari batu besar tersebut, anda akan tiba di puncak
pertama. Total waktu untuk mencapai puncak pertama dari curug citiis adalah 2 –
2.5 jam. Puncak Pertama
Dipuncak pertama ini, ada lokasi yang terletak
sebelum bibir kawah yang bisa anda jadikan tempat untuk mendirikan tenda. Tapi
pastikan pasak tenda anda terpasang dengan kuat, karena dikhawatirkan ada
angina yang sewaktu – waktu bertiup kuat. Kawah gunung guntur berada di sebelah
kiri anda. Berhadapan dengan gunung cikuray yang terlihat menjulang tinggi.
Dari puncak pertama ini anda dapat melihat pemandangan kota garut, areal
pemukiman, persawahan, situ bagendit, komplek pemandian Cipanas dengan jelas.
Puncak kedua juga terlihat dengan jelas beserta jalurnya.
Menuju puncak kedua, anda akan melintasi lembah
yang jalurnya cukup landai, sebelum akhirnya menanjak kembali. Anda berjalan
melipir punggungan kawah, kemudian belok kanan menanjak daerah terjal, dengan
kemiringan sekitar 4 derajat. Punggungan yang anda lintasi berupa padang
savanna yang cukup luas dengan pemandangan yang cukup indah. Medan terjal
tersebut berupa tanahvulkanis yang hangat, gembur, licin, dan di beberapa
tempat tanahnya lembek bila diinjak. Perjalanan dari puncak pertama menuju
puncak kedua memerlukan waktu sekitar 30 menit.
Seperti halnya puncak pertama, areal puncak kedua
juga di dominasi padang savanna. Berada di antara puncak pertama dan puncak
tertinggi gunung guntur. Padang savanna memisahkan kedua puncak tersebut dan
menampakkan pemandangan yang sangat menarik. Beberapa jenis tanaman jenis
cantigi yang tumbuh terbatas ikut menambah pesonanya. Gunung –gunung berhutan
rimbun disisi gunung guntur dan dibatasi lembah serta jurang – jurang yang
menganga dalam pun ikut menambah daya tarik disekitarnya. Di puncak ini
terdapat seperangkat peralatan dan pagar kawat yang sudah rusak. Perlengkapan
tersebut tampaknya bekas alat untuk memantau keadaan gunung guntur. Dari sini,
puncak tertinggi gunung guntur terlihat dihadapan anda. Jalur menuju ke puncak
tertinggi itupun terlihat dengan jelas.
Nah, setelah puas menikmati pemandangan dan melepas
lelah di Puncak kedua, kawan2 bisa melanjutkan pendakian menuju puncak
tertinggi gunung guntur. Dari puncak kedua ini, jalur yang akan anda lewati
tidak jauh berbeda dengan jalur dari pucak pertama menuju puncak kedua. Kanan
kirinya merupakan padang savanna yang luas. Beberapa tanaman termasuk jenis
cantigi juga bisa anda temui disini. Setelah sedikit menurun, jalur yang anda
lalui akan menanjak terjal dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Tidak sampai
40 menit dari puncak pertama, anda akan sampai di puncak tertunggi gunung
guntur (2.249 mdpl)
Puncak Tertinggi
Area puncak gunung guntur cukup datar dan memiliki
luas kira – kira 2 kali lapangan Voli. Anda juga bisa melihat anggunnya Gunung
Cikurai dengan sangat Jelas. Pemandangan dari puncak gunung guntur sangat
menakjubkan, sehingga perjalanan berat melintasi medan yang sulit dan
melelahkan seakan terbayar dengan keindahan yang anda saksikan. Bukannya mau
lebay, ya emang susah di ungkapkan dengan kata2. saya nggak akan medeskripsikan
seperti apa keindahan panorama yang bisa anda nikmati di puncak gunung guntur.
Karena keindahan alam, memang tidak akan cukup didefinisikan dengan kata2.
Yupz, anda harus lihat sendiri, nikmati, resapi, dan sadari, bahwa betapa
kecilnya diri kita bila dibandingkan dengan ciptaan tuhan yang maha kuasa.
Dan yang terpenting, anda tidak akan tega menikmati
alam ini untuk anda sendiri bukan..? anda tentu ingin pada generasi yang
akan hanya akan mendengar tentang indahnya bumi kita dari dongeng2 dan cerita2
usang pendahulunya. Karena itu, sebagai pendaki gunung, kita juga harus berlaku
sebagai pencinta alam. Karena anda sadari atau tidak, tanah tempat kita
berpijak, tanah Indonesia, dianugerahi kekayaan dan keindahan alam yang tak
ternilai harganya. Yang akan rusak jika tidak kita jaga..
|
HERU |
|
FITRIA |
|
ALO |
salam lestari
|
pos 3 |
|
puncak 2 |
|
pos 1 |
|
pos 3 ada babi hutan |
|
puncak pos 2 |
|
puncak 1 |
|
jalur ke pos 1 curug citiis |
|
pos 3 |
|
jalur ke puncak 1 |
|
jalur ke puncak 1 |
|
mata air pos 3 |
|
pos 3 |
|
jalur pos 1 |
0 komentar
Post a Comment