Daya tarik Wisata Beberapa lokasi yang menarik dan sering dikunjungi
wisatawan diantaranya: • Kawah Papandayan Merupakan
komplek gunung berapi yang masih aktif seluas 10 Ha. Pada komplek kawah
terdapat lubang-lubang magma yang besar maupun kecil, dari lubang-lubang tersebut
keluar asap/uap air hingga menimbulkan berbagai macam suara yang unik. • Blok Pondok Saladah Merupakan areal padang rumput
seluas 8 Ha, dengan ketinggian 2.288 meter di atas permukaan laut. Di daerah
ini mengalir sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun. Lokasi ini
sangat cocok untuk tempat berkemah. • Blok
Sumber Air Panas Letaknya di perbatasan Blok Cigenah, sumber air panas ini
mengandung belerang dan berhasiat dalam penyembuhan penyakit kulit terutama
gatal-gatal. Secara keseluruhan kawasan ini memiliki panorama alam yang indah
dengan lingkungan yang relatif masih utuh dan alami yang ditunjang dengan
kesejukan udara. Kegiatan Wisata Alam yang dapat dilakukan : 1. Menikmati keindahan dan keunikan alam 2.
Lintas alam 3. Berkemah 4. Memotret 5. Mandi air yang mengandung belerang,
untuk pengobatan penyakit kulit.
Jalur pendakian gunung Papandayan dari arah Jakarta atau Bandung naik
bus jurusan Garut berhenti di terminal bus Guntur Garut. Dari situ jalan kaki
sedikit, masuk ke terminal elf. Dari terminal elf Guntur Garut ada banyak
pilihan jurusan, bisa memakai elf jurusan Garut –
Cikajang, Garut – Pameungpeuk atau Garut – Singajaya, atau bisa juga naik angkot jurusan
Garut- Cikajang. Minta berhenti di alun-alun Cisurupan, dari terminal Guntur
sampai alun-alun Cisurupan sekitar 30 menit. dari alun-alun Cisurupan menuju
areal publik atau lapang parkir Papandayan jalannya bagus dan lebar. Disitu
banyak tukang ojek dan colt buntung. Kalau anda naik kendaraan umum dan
rombongan anda hanya dua atau tiga orang gunakanlah ojek agar menghemat waktu.
Tetapi kalau rombongan cukup banyak, bisa menggunakan angkutan colt buntung
agar lebih hemat. Tarif colt buntung dari alun-alun Cisurupan sampai lapang
parkir kawah Papandayan sekitar Rp. Rp. 250.000, kalau masih merasa kemahalan
coba ditawar kembali.
Sampai di lapang parkir Papandayan, diharuskan daftar di pos
pendaftaran. tarif masuknya Rp. 25.000,- per orang. Jalur pendakian gunung
Papandayan dari Pos I cukup lebar, melewati jalan bebatuan. Sisi kiri kanan
jalan terdapat pohon cantigi yang daunnya hijau. Beberapa puluh meter dari
pintu masuk, jalur pendakian gunung Papandayan akan melewati kawah Papandayan
Di sekitar kawah pendaki dituntut hat-hati karena di sebelah kiri jalur
pendakian gunung Papandayan ini jurang yang lumayan curam, di bawahnya air
kawah yang mendidih dan mengepulkan asap dan baunya cukup menyengat.
Tidak perlu khawatir, tanjakan jalur pendakian gunung Papandayan cukup
landai, sehingga cocok didaki anak-anak atau pendaki pemula. Setelah habis
jalur kawah, jalannya datar dan lebar, Selanjutnya setelah melewati kawah
terdapat dua jalur, jalur kiri merupakan jalur pendek, namun cukup berbahaya
dan tidak direkomendasikan karena tebingnya curam sehingga mengancam
keselamatan pendaki.jalur yang direkomendasikan adalah Jalur ke sebelah kanan
jaraknya lumayan jauh,selanjutkan jalan lebar berbatu yang anda ikuti akan
buntu.
Dari situ turun ke arah sebelah kanan mengikuti jalan setapak sampai
menemukan sungai kecil.
.
Dari sungai
kecil tersebut, jalur pendakian gunung Papandayan kembali menanjak. Melewati
hutan cantigi yang tidak terlalu lebat, kalau musim hujan harus hati-hati
karena jalannya licin dan di sebelah kiri di ujung hutan cantigi terdapat
jurang. Jalur pendakian gunung Papandayan sampai ke lawang angin kembali
landai, berbatu dan jalannya lebar.
Di lawang
angin, anda kembali diwajibkan lapor di Pos II. Di situ terdapat persimpangan,
jalan lurus menuju Pangalengan, sedangkan arah ke sebelah kiri adalah jalur
pendakian Gunung Papandayan menuju Pondok Saladah, Hutan Mati dan Tegal Alun. Dari Pos II ke Pondok
Saladah dan Hutan Mati hampir tidak ada tanjakan, jalurnya teduh karena sinar
matahari terhalang pohon cantigi.
|
POS 2 |
jalur pendakian gunung
Papandayan dari Pondok Saladah ke hutan mati tidak begitu sulit, karena hutan
mati sudah terlihat dari camping ground Pondok Saladah. Tinggal mengikuti arah
jalan setapak yang menuju ke hutan mati. Sedangkan ke Tegal Alun masih lumayan
jauh, Jalur pendakian gunung Papandayan dari Pondok Saladah ke Tegal Alun
tanjakannya lumayan hebat, hati-hati karena jalurnya berbatu
untuk
melakukan camp sebaiknya dilakukan di pondok saladah,karena disitu tersedia
toilet umum dan para pengguna toilet umum hanya dikenakan biaya retribusi
seikhlasnya di kotak yang sudah disediakan. selain toilet umum, di pondok
saladah juga terdapat warung warga dan mushola, jadi untuk untuk pendaki yang
beragama islam bisa melakukan sembahyang dimushola itu
|
TOILET UMUM |
|
MUSHOLA |
Hutan Mati merupakan tempat wisata
menarik yang terletak di gunung Papandayan Garut, gunung Papandayan berada di
ketinggian 2665 mdpl, lokasinya tidak jauh dari camping ground Pondok Saladah.
Hutan Mati papandayan Garut terkenal karena keindahannya pemandangannya, yaitu
berdirinya pohon-pohon kayu yang sudah mati terbakar akibat letusan gunung
Papandayan. Beberapa stasiun televisi swasta nasional pernah meliput keindahan
alam gunung Papandayan, di antaranya Jejak Petualang Trans7 dan Metro TV.
Tegal Alun yang terletak
di gunungPapandayan Garut adalah padang
edelwis terluas di Jawa Barat. Luas Tegal Alun Papandayan kurang lebih 32 ha
hektare, gunung tertinggi ke dua setelah gunung Cikuray. Pendaki atau wisatawan
yang datang ke Taman Wisata Alam (TWA) gunung Papandayan kebanyakan jarang
sampai ke Tegal Alun. Untuk mengunjungi Tegal Alun dibutuhkan waktu khusus,
sebaiknya dilakukan pagi hari saat cuaca belum terlalu panas. Pengelola TWA
gunung Papandayan tidak mengizinkan pengunjung bermalam di kawasan Tegal Alun.
Pengunjung hanya diperbolehkan camping di Pondok Salada. Pondok Salada
merupakan lokasi camping paling aman bagi wisatawan, pecinta alam atau pendaki
gunung Papandayan.
Pengunjung jarang sampai di TegalAlun karena jaraknya lumayan
masih jauh dari Pondok Salada. Medan jalannya tidak
selebar dan selandai jalan dari lokasi parkir ke Pondok Salada, lebih nanjak
dan lumayan terjal. Tetapi jika anda mengunjunginya anda tidak akan kecewa
karena pemandangannya alamnya yang indah, bunga edelwis (bahasa latin) atau
sering disebut bunga abadi menghampar luas di lokasi ini. Pengunjung TWA gunung
Papandayan yang sampai di lokasi ini akan merasa betah dan enggan turun. Anda
dibolehkan kalau hanya sekedar mengambil gambar (foto) sepuasnya, tetapi jangan
coba-coba memetik bunga edelwis karena perbuatan tersebut dianggap melanggar
aturan.
Kalau anda punya kesempatan berlibur ke
TWA gunung Papandayan, sebaiknya coba mengunjungi Tegal Alun. Tetapi kalau
belum ada yang tahu jalur, saya sarankan tidak coba-coba nekad. Ajak teman yang
sudah pernah ke sana atau bisa meminta bantuan guide untuk memandu anda ke
Tegal Alun.karna jika tidak peluang tersesat cukup besar, Atau kalau anda tidak
menggunakan jasa guide, anda ikuti saja rombongan pendaki yang akan muncak ke
Tegal Alun. Bawa perbekalan secukupnya saja, terutama persediaan air minum.
Perlengkapan lainnya simpan saja dalam tenda atau dititipkan di Pondok Salada
agar tidak membebani perjalanan anda...
Jangan heran kalau di
Tegal Alun anda menginjak tanah yang bergoyang. Pertama kali ke sana saya juga
sempat kaget, tanahnya elastis seperti matras. Tetapi aman kok, asal tidak macam-macam
saja. Anda tidak perlu panik, berjalan saja sewajarnya. Itulah sebagian
tanda-tanda kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Oh iya hampir lupa, kalau anda
membawa makanan ringan atau cemilan jangan lupa plastik bekas wadah makanan
harus anda bawa lagi. Maksud saya, anda tidak boleh meninggalkan apapun selain
jejak kaki agar Tegal Alun tetap lestari
|
ULAN |
|
KANG ZS |
|
KANG AGUS |
|
KAWAH PAPANDAYAN |
|
HUTAN MATI PAPANDAYAN |
|
TEGAL ALUN PAPANDAYAN |
|
TEGAL ALUN |
|
HUTAN MATI |
|
JALUR KE TEGAL ALUN |
|
CAMP AREA |
|
CAMP DAVID |
|
HUTAN MATI |
|
TEGAL ALUN |
|
HUTAN MATI |
|
HUTAN MATI |
|
HUTAN MATI |
0 komentar
Post a Comment