Gunung Cikuray adalah sebuah gunung yang
terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat,
Indonesia.
Gunung Cikurai mempunyai ketinggian 2.821 meter di atas
permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Barat setelah Gunung
Gede. Gunung ini berada di perbatasan kecamatan Bayongbong, Cikajang, dan
Dayeuh Manggung.
Untuk
mencapai Cikuray dapat ditempuh dengan naik kendaraan umum. menuju terminal
Guntur. Dari sana diteruskan dengan angkutan kota menuju jalur pendakian,
(Cikajang, Bayongbong atau Dayeuh Manggung). Ketiga jalur tersebut menawarkan
medan yang sangat menarik dengan karakteristik masing-masing. Jalur bayongbong
adalah jalur yang paling terjal, tetapi dapat cepat sampai di puncak. Jika anda
bukan warga Jabar, mendaki Cikurai mesti satu paket dengan Gunung
Guntur dan Gunung Papandayan. Keduanya menawarkan medan
pendakian yang menarik.
Tapi
kami tidak melewati kedua jalur tersebut, melainkan melewati jalur yang tidak
umum dilewati oleh pendaki lain. Yaitu jalur cigedug. Pada
jalur ini track yang dilewati lebih mudah daripada jalur bayongbong maupun
pemancar. Dan apabila ingin melewati jalur ini, kita harus dipandu oleh warga
setempat atau datang saja ke basecamp TAPAK GEUROT. Yang berada di desa
cigedug.karena jika tidak,bisa-bisa kita akan salah jalan dan peluang tersesat
pun lebih besar.Pada jalur ini kita akan melihat pemandangan perkebunan warga
yang disusun dengan rapih, seperti : kol,tomat,kentang wortel dll.
Karena
letaknya paling tinggi di kabupaten Garut, kaki gunung Cikuray dipakai untuk
stasiun pemancar TV swasta dan TVRI.
Kami
star dari Cibitung berjumlah 12 orang menggunakan kendaraan jenis Elf,ditambah
2 orang teman dari bandung yang bertemu di bayongbong. Jadi total 14 orang.
Sebelum melakukan pendakian kami mampir terlebih dahulu ke basecamp tapak
geureot untuk mempersiapkan semua peralatan pendakian dan melakukan briefing
untuk hal apa saja yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan. Kami dipandu
oleh 2 orang dari Tapak Geureot yaitu yang berada paling depan untuk petunjuk
jalan kang Abdul dan
posisi paling belakang yaitu kang Heru. Selama
perjalanan saya sangat tersentuh sekali, disini terlihat sekali sifat
kebersamaan kami,dimana jika ada salah satu dari peserta yang kelelahan dan
meminta untuk istirahat sejenak,maka semuanya pun istirahat yang ditandai dengan
adanya bunyi pluit oleh pak ketua Bang Panglima Kumbang.
hehhhe
Setelah di kebun terakhir warga,sebelum memasuki
hutan yang lebat kami beristirahat sejenak disebuah gubug untuk memasak
nasi,mengumpulkan tenaga dan mengisi perbekalan air di aliran air dari sebuah
selang milik warga setempat. Setelah meninggalkan gubug ini, maka tidak akan
ditemukan lagi aliran air. Jadi jangan lupa isi air secukupnya untuk perbekalan
hingga kepuncak.
Perjalanan
dilanjutkan terus mendaki, Rata-rata jalur pendakian ke puncak medannya sangat
curam, bahkan saking terjalnya jalur, untuk mencari tempat untuk
istirahat dan tidur sejenak saja sangat susah, dan akhirnya kami sampai
dipuncak dengan waktu 12 jam karena kami rombongan. dan memang sengaja tidak terburu-buru.
Di puncak
pemandangan sungguh sangat menakjubkan, setelah berjibaku dengan jalur yang
terjal dan sangat melelahkan, apalagi sepanjang jalan pandangan tertutup
rimbunnya hutan, membuat kita surprise saat tiba di Puncak, seperti halnya
seseorang yang ditutup kedua matanya sekian lama dan tiba-tiba setelah dibuka
dihadapannya telah terpampang lukisan yang sangat indah...
Hati akan berdecak kagum, "Subhanallah.... Sungguh luar biasa...!!!"
.
Di puncak kita
disuguhkan pemandangan dengan deretan pegunungan yg sangat indah yang
diselimuti kabut tipis, diantaranya gunung Papandayan disebelah barat, gunung
Guntur di sebelah utara, dan deretan gunung galunggung dan pegunungan Telaga
Bodas disebelah timur laut.
Dari puncak juga
terlihat sangat jelas kepadatan kota Garut, jika malam hari akan nampak
kerlap-kerlip lampu-lampu kota.
Di puncak
Ada juga sebuah bangunan,Tapi saat melihat bangunan tersebut saya
sendiri sangat heran, tidak biasanya ada bangunan tepat dipuncak gunung. Yang
membuat seakan menjadi canggung dan mengganggu pemandangan. Sangat mengurangi
keeksotisan sebuah puncak gunung, karena biasanya puncak gunung ditandai dengan
tugu atau sekedar gundukan batu atau plang/plat bertuliskan "puncak".
Dan karena bangunan tersebut suasana puncaknya menjadi pudar alias kurang
greget.
Saat kami sampai di puncak Cikuray suasanya jadi tak seperti dipuncak gunung
pada umumnya, para pendaki banyak yang naik ke atap bangunan tersebut.
Untuk view pun jadi terhalang dan kurang luas sudut pandangnya.apalagi ulah
pendaki yang kurang mendidik,mencoret-coret di dinding tembok bangunan
tersebut. Sungguh miris sekali,,
Oiya untuk
perjalanan turun dibutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan. Dan dibutuhkan
kewaspadaan yang ekstra karena perjalanan turun akan lebih sulit dan menyita
konsentrasi.
|
AYMAN JUNDY HAQQANI |
--------SALAM LESTARI-----
|
AYMAN di puncak CIKURAY |
|
keran air warga |
|
puncak cikuray |
|
PUNCAK CIKURAY |
|
DESA CIGEDUG |
|
PUNCAK CIKURAY |
|
PUNCAK CIKURAY |
|
PUNCAK CIKURAY |
|
PUNCAK CIKURAY |
|
|
|
2 komentar
Pengalaman yang sangat luar biasa bisa mendaki gunung Cikuray, bersama temen yang asyik-asyik dan mendapatkan pemandangan puncak cikuray yang sangat eksotis...Semoga kita bisa mendaki gunung bareng-bareng lagi yaa...
Terimakasih ya allah, terimakasih temen" semuanya...
Salam Lestari
iya,, pemandangan yang indah,yang disuguhkan oleh Allah SWT. terimakasih juga untuk trip bareng ya,, ditunggu trip selanjutnya lagi :)
Post a Comment