BEDOUINS OF BANTEN-INDONESIA(SUKU BADUY)
Bedouins / Bedouin is a sub-group of indigenous peoples in Indonesia Sundanese, and they are one of the groups that implement isolation from the outside world.
MT. PULOSARI OF PANDEGLANG-INDONESIA
volcano in Pandeglang, Banten, Indonesia. Although no data eruptions that have occurred, but there is fumaroles activity that occurs in the caldera wall with a depth of 300 meters.A height of 1.346 meters (4.416 feet).
SHARK TEETH BEACH OF LAMPUNG - INDONESI
Taper-shaped cluster of rocks scattered among the waves. The shape resembles a shark's teeth are pointy so called Shark Tooth Beach.This beach is a hidden paradise for its beauty sneak in isolated locations and not many visitors.
KARANGANTU COASTAL FISHING PORT BANTEN - INDONESIA
Karangantu port is the second largest port after port of Sunda Kelapa in Jayakarta said Tom Pires, a merchant who also pharmacists from Portugal.It is recorded in the book "Understanding of Historical and Archeological City of Banten Lama" by Uka Tjandrasasmita, Hasan M Ambary, and Hawany Michrob..
MY ADVENTURE
Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.
Search This Blog
Thursday, 23 July 2015
BUKIT RADEN SANGIANG TUNGGAL - LEUWIDAMAR LEBAK - BANTE
Wednesday, 22 July 2015
GUNUNG KARANG-PANDEGLANG BANTEN (1.778 mdpl)
gunung karang di lihat dari karangantu-serang |
Gunung Karang saat ini telah dilirik oleh banyak orang untuk melakukan kegiatan pendakian, walau gunung ini terbilang tidak terlalu tinggi namun tantangan dalam menyusuri jalan menuju puncak menjadi tantangan tersendiri. Pada umumnya jalur pendakian Gunung Karang yang diketahui ada 2 jalur, yang pertama melewati Desa Kaduengang, yang kedua Jalur Pagerwatu/Ciekek. Namun apabila melihat pendakian dalam rangka wisata ziarah, ada jalur lain yaitu Jalur Curug Nangka/Ciomas.
- Kaduengang, Jalur Barat
-
- Pos 1 (Menara)
- Pos 2 (Hutan 1)
- Pos 3 (Tanah Gelap)
- Pos 4 (Tanah Petir)
- Pos 5 (Hutan 2/Anggrek) akan ada persimpangan di pos ini, arah kanan menuju Curug Nangka/Ciomas dan arah kiri menuju Puncak.
- Pagerwatu/Ciekek, Jalur Selatan
- Curug Nangka/Ciomas
Potensi Wisata
- Batu Quran
- Pemandian Cikoromoy
- CAS Cikole
- Pemandian Air Hangat Cisolong
Tuesday, 21 July 2015
JEMBATAN AKAR SUKU BADUY
Suku Baduy juga merupakan satu di antara beberapa suku pedalaman di Indonesia yang menutup diri dari dunia modern. Alasannya, Suku Baduy memilih hidup selaras dengan alam.
Masyarakat Suku Baduy bermukim di kaki gunung Kendeng, Desa Kenekes. Berkunjung ke pemukiman masyarakat Suku Baduy bukanlah hal yang mudah, jalan yang terjal dan medan jalan yang merupakan perbukitan merupakan tantangan tersendiri.
Di era modern ini, masyarakat Baduy memilih untuk menutup diri dengan segala perkembangan teknologi. Mereka hidup dengan mengandalkan hasil bumi dan hutan tempat mereka dilahirkan. Bahkan suku ini tidak menggunakan paku serta alat bantu lainnya dalam membuat rumah. Hebat ya?
Jika Suku Maya di Mesir dikenal dengan bangunan piramidnya, maka Suku Baduy terkenal dengan bangunan jembatan akarnya. Jembatan akar? Ya, jembatan itu terbuat dari dua akar pohon yang saling terhubung.
Jembatan akar Baduy ini bahkan tidak menggunakan paku atau alat perekat lainnya. Jembatan akar ini terbentang di atas sungai selebar 30 cm. Keberadaan dari jembatan akar ini menjadi penghubung antara dunia luar dan Suku Baduy. Salah satu rute yang akan dijumpai ketika akan masuk ke daerah Suku Baduy adalah jembatan akar tersebut.
Tidak ada yang tahu bagaimana jembatan ini tercipta. Beberapa masyarakat menyakini bahwa ini terjadi secara alami dan merupakan bentuk dari pemberian alam kepada masyarakat Baduy, tapi beberapa masyarakat juga memperkirakan jembatan ini merupakan buatan suku Baduy.
Jembatan akar adalah salah satu bukti kehebatan masyarakat Baduy dalam bersinergi dengan alam. Namun, apapun fakta tentang jembatan akar ini, keberadaan jembatan ini adalah saksi keberadaan dan kehidupan dari Suku Baduy. Namun sebelum itu, siap-siap melewati medan perjalanan yang menantang ya!
TERMINAL CIBOLEGER |
JEMBATAN AKAR |
PERJALANAN MENUJU JEMBATAN AKAR |
MT. RAJABASA - LAMPUNG (1.281 mdpl)
mata air di pos 1 |
pos 1 di siang hari |
pos 1 di siang hari |
puncak rajabasa |
puncak rajabasa |
operasi pengambilan pacet yang ada di kaki teman hehehe |
Hingga akhirnya kami pun sampai di kawah, dan beristirahat di batu cukup, Kabarnya, berapapun banyak orang yang naik ke atas batu tersebut akan selalu cukup dan tertampung di atasnya. Kawah selebar 500 x 700 meter ini berupa danau berawa yang menjadi bukti Gunung Rajabasa pernah meletus. Tetapi sampai sekarang tidak ada yang tahu persis kapan erupsi itu terjadi. Ada yang melaporkan aktivitas gunung api ini meningkat pada bulan April 1863 dan Mei 1892. Pusat mistis Gunung Rajabasa sendiri berada di kawah terutama sekitar Batu Cukup ini.Danau tersebut menjadi tujuan utama bagi penduduk lokal maupun orang yang khusus datang untuk berziarah
batu cukup |
Salam Lestari ,,,,
Adzi Azhari https://www.facebook.com/adji.azhari?fref=ts |
Rahma Pratwiwi https://www.facebook.com/rahma.pratiwi.35?fref=ts |
Lisin https://www.facebook.com/rubeen.ajeng?fref=ts |
Elang https://www.facebook.com/hidayat.tuxdilupkan?fref=ts |
Veronika Batlayeri https://www.facebook.com/beo.masihmembisu?fref=ts |
Kamsin https://www.facebook.com/kamsin.aja.7?fref=ts |
Noni Widayanti https://www.facebook.com/profile.php?id=100009297503283&fref=ts |
Liche Batlayeri https://www.facebook.com/van.dhershiz?fref=ts |
Yori https://www.facebook.com/Yorifirman.d?fref=ts |